Alhamdulillah & terima kasih anda berkunjung di blog ini, mohon saran dan masukan yang positif

Selasa, 01 Desember 2009

Monument Equator Kalimantan Tengah


Kalau seseorang bertanya “di kota mana terletak Tugu Khatulistiwa?”. Mungkin semua sudah pasti tahu kalo letaknya di Pontianak – Kalimantan Barat. Tapi tahukah anda kalo di Kalimantan Tengah terdapat “Tugu Khatulistiwa?”. Mungkin anda baru tahu kan?, Jangankan anda, bahkan masyarakat Kalimantan Tengah sendiripun ada yang hanyar tahu alias baru tahu, dan hanya sedikit yang pernah melihatnya secara langsung (termasuk saya nih yang lambat tahunya tapi syukur sih sudah berkesempatan melihatnya secara langsung).

Tidak seperti Tugu Khatulistiwa di Pontianak – Kalbar (yang letaknya di tengah kota), Tugu Khatulistiwa di Kalimantan Tengah secara administratif terletak di Puruk Cahu Ibukota Kabupaten Murung Raya (kabupaten pemekaran) namun lokasinya berada didalam areal konsesi PT. Sarang Sapta Putra (boleh dibilang di tengah hutan gitu deh). Nah, mungkin anda jadi maklum, alasan yang menjadi kurangnya masyarakat Kalteng yang mengetahui atau yang dapat melihat Tugu Khatulistiwa miliknya.
Sebenarnya sayapun berkesempatan bisa melihat Tugu Khatulistiwa-nya Kalimantan Tengah adalah faktor kebetulan. Ceritanya begini. . . . . .

Bulan Juni 2008, saya mendapat tugas menelusuri jejak kejayaan atau napak tilas alias inventarisasi asset PT. NP Unit IX (d/h. PT. PCJ) groupnya Djayanti (konon kabarnya pada tahun 80an termasuk salah satu perusahaan besar yang bergerak disektor usaha perkayuan), yang sudah berakhir ijin konsesinya pada Pebruari 2008. Dari Dinas Provinsi ditugaskan 4 orang : Kang Domingos Neves (Ketua Tim), M. Saud, saya sendiri, Pujianto dan Jeca Garcia (personil dari Dinas Kabupaten Murung Raya).

Kami berangkat dari Palangkaraya (Senin, 23 Juni 2009) menuju Muara Teweh memerlukan waktu selama ± 16 jam perjalanan. Sungguh melelahkan, karena perjalanan ditempuh melalui jalur darat dengan menggunakan mobil kijang dan kondisi jalan yang rusak. Setelah sarapan pagi di Muara Teweh, sekitar pukul 07.00 WIB perjalanan darat kembali kami lanjutkan menuju Logpond Bumban (salah satu Camp PT. PCJ, red). Menjelang sore hari akhirnya kami tiba di Logpond Bumban yang terletak di pinggir sungai Barito. Sesampainya di Logpond Bumban, ternyata Jeca yang merupakan personil dari Dinas Kehutanan Kabupaten Murung Raya sudah lebih dulu tiba. Emang sih Jeca startnya dari Puruk Cahu dengan waktu tempuh sekitar 15-20 menit menggunakan klotok (sebutan perahu yang biasa dipergunakan masyarakat lokal Kalimantan Tengah). Kami memutuskan untuk beristirahat dan menghabiskan waktu malam di tepian barito (Logpond Bumban).

Keesokan harinya kami berangkat menuju Camp KM.52 PT. NP Unit IX (d/h. PT. PCJ), namun sebelumnya singgah di Base Camp Montom yang berjarak ± 100 Km dari pinggir Sungai Barito melalui koridor PT. SSP. Dalam perjalanan menuju Camp KM.52 inilah kami melewati lokasi Monument Equator/Tugu Khatulistiwa versi Kalimantan Tengah. Tak mau menyia-nyiakan moment yang ada, kami menyempatkan diri singgah dan beristirahat sejenak sambil melihat-lihat keberadaan Tugu Khatulistiwa yang juga ternyata ada di Kalimantan Tengah ini. Ada perasaan bangga bisa berdiri disamping Monument Equator/Tugu Khatulistiwa yang letaknya cukup jauh dan terpencil ini. Ternyata keberadaan Monument Equator/Tugu Khatulistiwa ini sudah ada sejak tahun 2001 yang diresmikan oleh Gubernur Kalimantan Tengah. Letaknya berada dalam areal konsesi PT. SSP, namun secara administrasi Monument Equator ini terletak di Desa Tumbang Olong Kecamatan Sumber Barito Kabupaten Barito Utara (setelah pemekaran wilayah masuk Kabupaten Murung Raya). Sekilas, bentuk dan modelnya tidak beda jauh dengan Monument Equator yang berada di Pontianak Kalimantan Barat namun dari segi ukuran tentunya lebih kecil. Bahan yang digunakanpun hampir sama, bagian bawah yang dipondasi kemudian tiang penyangga terbuat dari balok kayu Ulin, sedangkan piringan bulatan bagian atasnya terbuat dari bahan metal seperti Tembaga. Setelah merasa cukup puas mengamati, perjalananpun kami lanjutkan menembus rimba belantara menunaikan tugas yang diemban.



2 komentar:

Anonim mengatakan...

punch dismissal thereto supervisions izksizkbzvj substitutes conviction scores phenomena dimension aptly
lolikneri havaqatsu

ega vabian mengatakan...

lestarikan monument kita,, jaga dan pelihara .
serta kembangkan,, agar masyarakat mengetahui bahwa banyak tugu yang terdapat di Kalimantan . :)